Jumat, Juni 12, 2009

Video Evakuasi KM. Agape (Courtesy Kantor SAR Kupang)

Berikut adalah video evakuasi korban tenggelamnya KM. Agape di Perairan Tabalolong, Kupang. Video diambil pada tanggal 12 Juni 2009 oleh Komandan Tim Rescue Kantor SAR Kupang, Supriyanto Ridwan.

Video Courtesy Kantor SAR Kupang, NTT

Dipublikasikan oleh:
Petugas Data dan Informasi Kantor SAR Kupang
Ferry Yulianto, SS


KM. PERMATA INTAN KEHILANGAN ABK

Cuaca Kota Kupang beberapa hari belakangan memang terasa dingin dan agak berangin. Lumayan tenang dan tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun, tanda - tanda alam ini bukan jadi patokan bahwa musibah tidak akan datang. Justru sebaliknya, musibah datang tanpa salam dan selalu tiba - tiba. Hal itulah yang terjadi pada seorang ABK KM. Permata Intan, Charles (22 tahun). Charles dilaporkan oleh nahkoda kapal KM. Permata Intan, Anang (43 tahun), hilang saat membawa skoci. Laporan tersebut langsung diteruskan oleh Kolonel Agus (Lantamal Kupang) kepada Kantor SAR Kupang agar segera melakukan pencarian terhadap korban hilang tersebut.

Kronologinya, menurut Nahkoda kapal, korban sebelum kejadian melihat skoci yang terlepas dan seketika langsung melompat dari kapal dan berenang mendekati skoci tersebut. Setelah berhasil mendapatkan skoci tersebut, korban mendayungnya mendekati kapal KM. Permata Intan. Nahkoda dan ABK yang lainnya tidak memperhatikan lagi keberadaan korban karena mereka telah melihat korban mendayung untuk mendekat ke kapal. Setelah 1 jam berselang, Nahkoda baru menyadari jika skoci tersebut belum juga merapat di kapal dan tidak ada lagi korban di atas skoci tersebut. Kemungkinan korban terjatuh dan tenggelam atau terbawa arus.
Tim rescue Kantor SAR Kupang segera merespon laporan tersebut dan segera menyiapkan peralatan SAR Laut untuk melakukan pencarian dan pertolongan terhadap korban hilang tersebut. Diperkirakan, lokasi hilangnya korban di perairan sekitar Tabalolong, Kupang. Dengan menumpangi SeaRider 400PK, Tim SAR menyisir perairan dimana korban diperkirakan hilang saat kejadian. Namun, hingga beberapa jam pencarian, korban belum juga ditemukan. Kemungkinan besar korban terbawa arus.

Kejadian unik justru terjadi saat pencarian korban hilangnya ABK KM. Permata Intan ini. Saat searching, Tim justru menemukan sebuah kapal yang hampir tenggelam dan melihat 4 ABK dan 11 penumpangnya terapung – apung di laut melambaikan tangan tanda membutuhkan pertolongan. Sebagian telah merapat di pulau kecil di tengah lautan tidak jauh dari lokasi tenggelamnya kapal. Kapal tersebut diidentifikasi bernama KM. Agape. Kapal tersebut rencananya berlayar dengan rute Pulau Semau – Kupang dan membawa muatan berupa bawang dan kacang. Menurut keterangan para korban, mereka berangkat dari Pulau Semau pada hari Jum’at, 12 Juni 2009 pukul 02.00 WITA. Tak lama setelah itu, ombak menerjang kapal yang mereka tumpangi sehingga mengakibatkan kemudi kapal patah. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Seluruh korban segera dievakuasi ke Pelabuhan Tenau dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga.

Tim rescue Kantor SAR Kupang melanjutkan pencarian terhadap korban hilang KM. Permata Intan, Charles. Namun, pencarian terpaksa dihentikan mengingat hari telah malam dan bahan bakar yang semakin menipis. Rencananya, Tim SAR Kupang akan melanjutkan pencarian esok hari.

Tim Rescue Kantor SAR Kupang On Board :
Supriyanto Ridwan (Komandan Tim)
Yohanes Lake Watun
Johny N. Balu
Roby Riwu Hegi
T. Maykel Koda
Amir Dullah
Rudi Djuma
Irfan
Bayu Dita
Ferdi M. Rihi

Foto – Foto saat Operasi SAR
Photobucket
(terlihat dari jauh badan kapal yang hampir tenggelam)

Photobucket
(tim berhasil merapat di pulau kecil dimana para korban sementara berlindung)

Photobucket
(tim berhasil merapat di pulau kecil dimana para korban sementara berlindung)

Photobucket

Photobucket

Photobucket
(proses evakuasi korban KM. Agape dibantu KM. Fajar yang kebetulan melewati TKP)

Dipublikasikan Oleh :
Petugas Data dan Informasi Kantor SAR Kupang
FERRY YULIANTO

Untuk gambar ukuran lebih besar silakan klik disini

Kamis, April 16, 2009

Penghargaan adalah Motivasi

Hari ini Kepala Kantor SAR Kupang, Bpk. Hery Sasongko, mendapatkan undangan untuk menghadiri acara pemberian penghargaan kepada satuan kerja yang ada di Kupang terhadap kinerja pelaporan dan rekonsiliasi kegiatan SAI (Sistem Akuntansi Instansi) tahun anggaran 2008. Kebetulan Kantor SAR Kupang masuk dalam nominasi penerima penghargaan tersebut.

Sebenarnya tidak ada yang istimewa dari kegiatan pelaporan yang telah dilaksanakan oleh Kantor SAR Kupang. Sama seperti satker lainnya yang selalu datang pada awal bulan. Jadi masuk nominasi saja sudah terasa sesuatu yang sangat membanggakan. Namun, yang terjadi lebih dari itu. Saat disebutkan nama - nama satker yang menerima penghargaan Pelaksana Rekonsiliasi Laporan Keuangan, Kantor SAR Kupang secara mengejutkan mendapatkan Kategori Terbaik Pertama. Sungguh sebuah penghargaan atas upaya yang tidak kenal lelah untuk senantiasa memberikan yang terbaik bagi Kantor SAR Kupang.

Penghargaan ini tentunya sangat membanggakan karena kerja keras mereka yang bekerja di keuangan mendapatkan sesuatu yang setimpal dan bisa memberikan semangat baru dalam bekerja sehingga ke depan tentunya dituntut untuk terus mempertahankan apa yang telah didapatkan. Penghargaan ini didedikasikan bagi seluruh karyawan dan karyawati Kantor SAR Kupang dan Badan SAR Nasional.

Photobucket

Penulis,
Ferry Yulianto
Petugas Data dan Informasi
Kantor SAR Kupang

Nurhidayah kehilangan ABK

Hari ini sebenarnya cuaca tidak terlalu buruk. Bisa dikatakan sangat cerah. Ombak tidak seganas beberapa waktu lalu yang selalu diikuti angin kencang. Tapi namanya musibah terkadang tidak mengenal waktu dan tempat. Hari ini, Kamis 16 April 2009 pukul 07.15 WITA, Kantor SAR Kupang menerima laporan dari Bpk. Anwar Ali bahwa seorang ABK dari kapal motor NURHIDAYAH yang bertolak dari Pasir Panjang - Oeba, terjatuh dan hilang. Korban diketahui bernama Soni.

Photobucket

Setelah menerima laporan tersebut, Petugas siaga segera merespon dengan melaporkan kejadian tersebut terhadap Pimpinan, Bpk. Hery Sasongko. Beliau segera mendisposisi perintah kepada Kasubsie Ops SAR, Bpk. Eliseus Pen untuk mengerahkan satu tim rescue untuk melakukan pencarian terhadap korban hilang tersebut. Pencarian ini dipimpin oleh Komandan Tim, Abram B. Kolimon.

Photobucket

Peralatan segera disiapkan misalnya perahu karet beserta mesin 25 PK, life jacket, peralatan selam, dan beberapa peralatan pendukung operasi SAR lainnya. Perahu karet segera berlabuh menuju ke TKP dan menyisir perairan Kupang sampai dengan petang. Namun, korban belum juga ditemukan. Diperkirakan korban terbawa oleh arus sehingga tidak ditemukan di lokasi dimana korban terjatuh. Mengingat hari sudah semakin gelap maka pencarian untuk sementara waktu dihentikan dan dilanjutkan esok hari.

Photobucket

Keluarga korban sangat berharap tim SAR yang terdiri dari rescuer Kantor SAR Kupang dan beberapa anggota dari Polair Polda NTT, dapat menemukan korban secepatnya meski dalam keadaan meninggal dunia. Tentunya usaha akan terus diupayakan sampai korban dapat ditemukan. Namun, apabila terhalang oleh alam maka tim SAR akan mengembalikan kepada keluarga untuk keikhlasannya karena tidak mungkin pencarian dilanjutkan apabila ada indikasi korban tidak dapat ditemukan lagi.

Petugas Data dan Informasi
Kantor SAR Kupang

Ferry Yulianto

Minggu, April 05, 2009

Tragedi Tanjung Barate

Pada hari Minggu, 5 April 2009, pukul 10.40 WITA, Kantor SAR Kupang menerima laporan dari seseorang bernama Bapak Murat yang tinggal di Perumahan RSS Baumata. Dia melaporkan bahwa rekan – rekannya yang berniat melaut sedang mengalami trouble engine di sekitar Perairan Tanjung Barate. Petugas siaga operasi SAR segera menginformasikan laporan tersebut kepada Kepala Kantor SAR Kupang dan langsung didisposisi ke Kepala Seksi Operasi SAR. Saat itu juga semua peralatan yang diperlukan segera disiapkan. 4 (empat) orang anggota tim Rescue Kantor SAR Kupang segera digerakkan ke lokasi dimana dilaporkan terjadinya musibah. Dalam kegiatan operasi SAR kali ini, Kantor SAR Kupang menurunkan beberapa anggota antara lain :
1. Supriyanto Ridwan (Komandan Tim)
2. Asfan Dulhasan
3. Yudha Pradhana Kusuma
4. Johny Nataniel Balu

Menurut laporan, korban saat kejadian berada di sekitar Perairan Tanjung Barate. Kapal nahas tersebut berangkat pada hari Rabu, 1 April 2009 dari Oeba ke Tanjung Gemuk dan terombang – ambing di sekitar Perairan Tanjung Barate. ABK yang terdapat di dalam kapal berjumlah 4 (empat) orang termasuk nahkoda kapal. Sebelumnya sempat diusahakan perbaikan oleh ABK kapal tetapi mesin belum bisa kembali normal. Salah satu ABK kapal terpaksa menghubungi saudara mereka di Kupang untuk meminta bantuan Tim SAR karena persediaan bahan makanan mulai menipis. Perahu ikan dengan panjang 2 x 8 meter ini akhirnya berhasil ditemukan oleh Tim SAR Kupang pada hari itu juga, pada pukul 14.00 WITA dan seluruh penumpangnya dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Berikut adalah nama – nama korban yang berhasil diselamatkan oleh Tim SAR Kupang :
1. Syahrudin/Nahkoda (32 tahun)
2. Bram Agus Luan
3. Mansyur
4. Randi Luan
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Photobucket
Menurut Dantim, Supriyanto Ridwan, pencarian kali ini tidak mengalami kendala yang berarti karena cuaca saat kejadian tidak terlalu buruk sehingga korban dapat ditemukan dengan cepat. Laporan dari keluarga korban juga sangat membantu pencarian/operasi SAR kali ini sehingga Tim SAR Kupang dapat bergerak sesegera mungkin. Beberapa kejadian musibah pelayaran sering mengalami kendala. Selain cuaca, laporan keluarga korban seringkali terlambat sehingga hal ini dapat sangat mempengaruhi kemungkinan ditemukannya korban dalam keadaan selamat.
Hal ini tentunya jadi pengalaman penting dan berarti sekaligus pembelajaran bagi seluruh warga Kupang dan NTT bahwa setiap terjadi musibah, baik itu pelayaran, bencana alam, dan/atau musibah lainnya, diharapkan segera melaporkan kejadian musibah ke instansi teknis seperti Kantor SAR Kupang agar penanganan terhadap musibah tersebut dapat direaksi secara cepat sehingga hal ini dapat meminimalisasi kemungkinan korban meninggal saat kejadian musibah.


Petugas Data dan Informasi
Kantor SAR Kupang
FERRY YULIANTO

leave comments here or send your email to ours at :
basarnas_kupang@yahoo.com
take the original posting (file *.doc) here

Senin, Maret 02, 2009

PERINGATAN HARI ULANG TAHUN BADAN SAR NASIONAL KE 37

Badan SAR Nasional telah menapakkan keberadaannya selama 37 tahun. Telah banyak peristiwa yang mewarnai lika liku perjalanan panjang Badan SAR Nasional sebagai organisasi teknis pemerintah dalam hal penanggulangan musibah pelayaran dan penerbangan serta bencana alam. Dalam perjalanannya ini, Basarnas yang sebelumnya bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan kini telah keluar dari Departemen Perhubungan dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI. Badan SAR Nasional kini berubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Kementerian.
Perubahan status ini otomatis mengubah cara pandang konvensional yang dulu pernah dipakai karena dengan status seperti sekarang ini, tuntutan masyarakat terhadap peran serta tim SAR dalam setiap kecelakaan, tidak hanya penerbangan dan pelayaran, akan semakin tinggi. Hal ini akan menjadi tantangan Badan SAR Nasional, khususnya bagi Kantor SAR dan Pos SAR yang ada di daerah.
Kantor SAR Kupang memaknai ulang tahun peringatan 37 tahun Basarnas dengan berbagai cara. Peningkatan sumber daya manusia tentunya menjadi agenda utama dari waktu ke waktu agar Kantor SAR Kupang bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat Nusa Tenggara Timur. Kantor SAR Kupang juga meramaikan peringatan ultah Basarnas kali ini dengan berbagai macam perlombaan antar pegawai mulai dari lomba catur, tenis meja ganda dan tunggal, domino ganda dan tunggal, lomba anak – anak, dan bakti sosial ke panti asuhan, serta tak lupa pula memberikan pelayanan kepada masyarakat sekitar kantor dengan membantu mereka membersihkan sungai agar tidak mudah banjir. Kegiatan bersih sungai ini juga didukung oleh pihak Kelurahan Penfui, Kupang (lokasi Kantor SAR Kupang), Paskhas TNI AU El Tari Kupang, dan masyarakat sekitar sungai. Pada kesempatan kali ini, Kantor SAR Kupang juga kedatangan tamu dari teman – teman Pramuka Tuna Rungu dari Makassar, Sulawesi Selatan yang mengadakan perjalanan tour keliling Indonesia dan manca negara.
Photobucket
(lomba catur antara Asfan Dulhasan dan Nuryadi, foto : Ferry Yulianto)

Photobucket
(lomba tenis meja : babak penyisihan yang sangat seru, foto : Ferry Yulianto)

Photobucket
(lomba domino : jadi hiburan selingan ketika tidak ada musibah, foto : Ferry Yulianto)

Photobucket
(lomba makan kerupuk untuk karyawati Kantor SAR Kupang, foto : Ferry Yulianto)

Photobucket
(pembagian hadiah untuk lomba anak - anak oleh Ibu Listyawati, foto : Yudha P. Kusuma)

Photobucket
(serunya anak - anak lari dalam lomba, foto : Yudha P. Kusuma)

Photobucket
(anggota pramuka tuna runggu dari makassar berpose bersama karyawan karyawati Kantor SAR Kupang, foto : Ferry Yulianto)

Photobucket
(bersih - bersih sungai yang sering menyebabkan banjir di sekitar Kelurahan Penfui, Kupang, foto : Ferry Yulianto)

Upacara peringatan Hari Ulang Tahun Basarnas ke 37 juga diadakan di Kantor SAR Kupang. Namun, upacara tidak bisa dilaksanakan pada tanggal 28 Februari dimana pada tanggal tersebut adalah hari jadi Basarnas melainkan pada hari Senin, 2 Maret 2009. Dalam kesempatan kali ini, Kepala Kantor SAR Kupang menyerahkan penghargaan Lencana Karya Satya kepada para pegawai yang telah mengabdi kepada negara selama 10 tahun dan 20 tahun serta pemberian SK (Surat Keputusan) CPNS yang diwakili oleh salah satu CPNS Tahun 2008. Upacara berlangsung khidmad selama kurang lebih 30 menit dengan pembawaan Sambutan Kepala Badan SAR Nasional yang dibacakan oleh Bpk. Hery Sasongko,SE selaku Kepala Kantor SAR Kupang.
Photobucket
(Kakansar Kupang, Bpk. Hery Sasongko,SE memberikan sambutan Kepala Badan SAR Nasional dalam rangka Peringatan HUT Basarnas ke 37, foto : Ferry Yulianto)

Photobucket
(penyerahan Lencana Karya Satya dan SK CPNS Angkatan 2008, foto : Ferry Yulianto)

Photobucket
(peserta upacara peringatan HUT Basarnas 37 tahun di Kantor SAR Kupang, foto : Ferry Yulianto)

Dalam Kesempatan kali ini, Kantor SAR Kupang juga mengundang beberapa potensi SAR yang selama ini selalu mendukung kegiatan operasi SAR di Kupang secara khusus dan Nusa Tenggara Timur secara umum. Ibu – ibu Dharma Wanita Kantor SAR Kupang serta masyarakat sekitar kantor juga turut meramaikan acara syukuran kali ini. Ada yang unik pada kesempatan kali ini. Saat para undangan tengah menikmati makanan, tiba – tiba rescue truck Kantor SAR Kupang, meluncur keluar dari tempat parkir bersama 5 (lima) orang rescuer. Ternyata, pada saat yang bersamaan telah diterima telepon dari seorang pelapor yang mengadukan bahwa seorang wanita yang tengah hamil berusaha naik ke tower salah satu operator selular untuk bunuh diri. Dengan sigap dan cepat, Tim SAR Kupang segera meluncut ke TKP (tempat kejadian perkara) untuk mengevakuasi korban. Hal ini seperti hadiah sekaligus bukti nyata kepada masyarakat bahwa keberadaan Kantor SAR Kupang beserta Tim SAR_nya sangat membantu dengan cara menunjukkan keberhasilannya (sekali lagi) mengevakuasi korban untuk turun dari tower menggunakan alat mountainaring.
Photobucket
(pemberian potongan tumpeng kepada karyawan tertua, Mathias Leba, foto : Ferry Yulianto)

Photobucket
Photobucket
(para undangan menikmati hidangan yang telah disediakan, foto : Ferry Yulianto)

Photobucket
(korban sedang dievakuasi dari tower, foto : Yudha P. Kusuma)

Photobucket
(korban berhasil dievakuasi dan segera dilarikan ke rumah sakit W.Z. Yohanes, Kupang, foto : Yudha P. Kusuma)

Sebagai penutup, hikmah dan pelajaran dari peringatan Hari Ulang Tahun Badan SAR Nasional ke 37 kali ini adalah kita harus terus meningkatkan profesionalitas kerja dengan semboyan “work for humanity” (bekerja demi kemanusiaan) sehingga rasa ingin menolong sesama tidak tercemari oleh egoitas pribadi. Selain daripada itu, peringatan hari jadi kali ini diharapkan menjadi titik awal sebuah perubahan untuk meningkatkan sumber daya manusia agar insan SAR semakin baik dan terus meningkat dari hari ke hari seiring lahirnya Basarnas sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian.


Humas Kantor SAR Kupang,
Ferry Yulianto,SS

Kamis, Februari 12, 2009

Evakuasi Korban KM. Anugerah Mulia

10 Februari 2009 Kantor SAR Kupang kehadiran tamu. Tamu tersebut ternyata adalah keluarga korban tenggelamnya KM. Anugerah Mulia yang karam dan tenggelam di Perairan Tanjung Patalo, Kabupaten Kupang. Kapal naas tersebut sedianya mau kembali ke Kupang setelah mengirim beberapa kubik kayu ke Dili, Timor Leste. Tapi naas ta bisa dihindar, kapal yang diawaki 6 orang termasuk nahkoda ini kehabisan bahan bakar dan terombang ambing sebelum akhirnya menabrak karang dan pecah. Namun, 6 orang tersebut berhasil berenang ke tepi pantai. Sesaat sebelum kejadian, salah satu korban menghubungi keluarganya yang tinggal di Oesapa, Kupang, untuk meminta pertolongan ke Kantor SAR Kupang guna mengevakuasi mereka yang sedang dalam keadaan kapal bocor.

Karena peralatan yang dimiliki oleh Kantor SAR Kupang sangat terbatas maka Kakansar memerintahkan Kasubsie Operasi untuk menghubungi Lantamal IV Kupang guna berkoordinasi dan memanfaatkan KAL Kembang yang sedang sandar di Pelabuhan Tenau. Namun, belum keluar dari Perairan Kota Kupang, ombak setinggi 3 meter telah menunggu di kejauhan. Tim SAR di KAL Kembang akhirnya bertolak kembali ke Pelabuhan Tenau dan akan dicoba keesokan harinya. Hari kedua, KAL Kembang tetap tidak mampu meneruskan pencarian karena ombak yang tidak bersahabat.

Photobucket

Tim Rescue Kantor SAR Kupang dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana mencoba untuk menghitung bisa tidaknya mengevakuasi korban yang sekarang ada di tepi pantai tapi tetap butuh pertolongan karena mereka jauh dari perkampungan penduduk sehingga tidak ada makanan dan minuman yang cukup untuk mereka bertahan lebih lama lagi. Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, hari Rabu, 11 Februari 2009, 5 orang rescuer yang dikomandani oleh Supriyanto Ridwan, memacu Searider 75 PK ke Perairan Patalo.

Photobucket

Photobucket

Tuhan memang mempunyai hak sepenuhnya terhadap hidup manusia. Itulah iman orang yang beragama. Syukur tak bisa dipungkiri lagi ketika 6 orang korban tiba di Pasir Panjang, Kota Kupang. Keluarga menyambut korban dengan tangisan dan pelukan. Bahkan istri nahkoda kapal sempat pingsan karena sangat senang suaminya bisa kembali dalam keadaan selamat.

Berikut adalah nama keenam korban karamnya KM. Anugerah Mulia :
1. Mansur N. Dokeng (Nahkoda)
2. Nursalim
3. Hermawan
4. Kornelis Raga
5. Rustam MAhmud
6. Arifin

Sekali lagi… Tim Rescue Kantor SAR Kupang berkat pertolongan Tuhan, mampu memberikan yang terbaik untuk masyarakat Nusa Tenggara Timur. Mudah – mudahan dengan semakin beratnya tantangan di depan yang menuntut insan SAR untuk lebih berani dan profesional mampu bekerja lebih baik dari hari ke hari sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat dirasakan manfaatnya. Apalagi dengan status Basarnas yang telah lepas dari Departemen Perhubungan, insan SAR harus lebih agresif tampil di garda depan setiap musibah dan bencana yang melanda negeri ini.

Penulis : Ferry Yulianto,SS (Humas Kantor SAR Kupang)

Evakuasi Warga Korban Banjir di Tarus, Kupang

Beberapa hari ini Kota Kupang diguyur hujan yang cukup deras. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir mulai gelisah karena air pasti meluap. Tapi kepanikan mereka kini kian bertambah karena luapan air banjir dari volume air hujan yang meningkat berlahan namun pasti mulai merendam sebagian rumah mereka. Satu persatu perabot dan peralatan elektronik mereka ungsikan di rumah warga dan sanak saudara yang terbebas dari banjir.

Salah satu daerah rawan banjir yang ada di Kupang adalah Dusun Mata Air, Desa Kelapa Tinggi, Tarus, Kupang. Dusun ini memang langganan banjir setiap tahun. Menurut Kepala Desa setempat, banjir di wilayah ini terjadi setiap tahun sejak tahun 80-an. Dulu kepala keluarga yang tinggal di Dusun Mata Air tidak terlalu banyak. Hanya 8 KK. Namun, sekarang di dusun ini telah tinggal 60 KK dengan total warga sebanyak 233 jiwa. Kebanyakan warga yang tinggal adalah wanita dan anak – anak. Mata pencaharian warga sekitar adalah nelayan dan petani. Dusun ini memang berdekatan dengan muara sehingga saat volume air sungai naik, otomatis wilayah yang tidak jauh dari laut ini, akan tergenang oleh air kiriman. Puluhan hektar lahan pertanian tergenang air kiriman dan hujan yang menyebabkan beberapa lahan rusak.

Photobucket

Photobucket

Pada hari Selasa, 10 Februari 2009, warga yang diwakili oleh Kepala Dusun Mata Air dan Kepala Desa Kelapa Tinggi melapor di Kantor SAR Kupang untuk meminta pertolongan evakuasi warga yang terjebak di antara genangan air yang semakin hari semakin meluap. Awalnya, warga tidak mau untuk dievakuasi karena sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini. Namun, Kepala Dusun melihat cuaca yang tidak kunjung cerah dan hujan yang terus lebat, berinisiatif untuk meminta bantuan tempat pengungsian bagi warga disana kepada pemerintah Kota Kupang. Proses evakuasi mengalami kendala meskipun beberapa anggota Satpol PP Kota Kupang dan anggota dari Polres Kota Kupang datang membantu evakuasi. Warga tetap mau bertahan di rumah mereka untuk menjaga harta dan ternak mereka. Setelah dilakukan dialog persuasif akhirnya warga mengalah. Semua wanita, anak – anak, dan orang tua diungsikan sedangkan kepala keluarga dan remaja tetap tinggal dengan segala resikonya ditanggung oleh mereka sendiri. Setelah hampir 4 jam proses evakuasi, seluruh warga yang mau diungsikan dibawa dengan kendaraan truk Dalmas milik Polres Kota Kupang dan kendaraan truk milik Pol PP Kota Kupang.

Photobucket

Photobucket

Pertanyaan yang mungkin masih tertinggal di benak kita adalah apakah banjir di Dusun Mata Air, Kelapa Tinggi ini akan terus berlangsung tiap tahun dan dibiarkan begitu saja? Apakah evakuasi akan dilakukan tiap tahun dan jadi agenda pemerintah setempat? Apakah tidak ada solusi agar warga disana bisa hidup tenang dan aman?

Entahlah … ini adalah pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota Kupang.

Penulis : Ferry Yulianto,SS (Humas Kantor SAR Kupang)